Bab 12

AJARAN HARI KIAMAT (QIYAMAT)
MACAM-MACAM KEJADIAANNYA, MEMBUKTIKAN.

Sebelum menceritakan tentang kiamat, diterangkan rahasianya, dan waktu terjadinya kiamat, dijawab terlebih dahulu. Kiamat itu tiap-tiap hari, tiap-tiap jam, tiap menit, tiap detik, bisa saja bersamaan, tetapi tidak rusak dan tidak hancur, semakin lahir dan selamat.
Menerangkan tentang Kiamat membutuhkan pikiran yang jernih dan bijaksana, harus dipikir dahulu, cocok atau tidaknya dengan kenyataan, yang diatas sudah diterangkan bahwa kitab-kitab suci Al-Qur’an Nul Qarim, Bybel, Injil dan lain-lain, semua bukan untuk orang mati (yang sduah dikubur) tetapi untuk orang hidup, lalu jalan membuktikan kata-kata akhirat, Kiamat, mati, Luhilmahfudz, padang Maqhsar, itu harus jumpa (terdapat) dibawah ini.
Umumnya kata Kiamat itu hancur dunia seisinya, karena hancur lebur satu hari bersamaan, Kiamat asal dari kata Qiyaman, menjadi Qiyamah; bangun seketika, contoh Yaumil Qiyamah menjadi Yaumil Qiyamat. Yaumil Qiyamat; berdiri sendiri.
Cerita tentang hari Kiamat sebenarnya hari para Roh-roh yang dibangkitkan dari kubur, lalu diperintahkan ke Padang Maqhsar (lapangan yang sangat panas). Di Hadist Bukhari ayat : 42 Bab : 9; Nabi Muhammad tidak pernah mengatakan Kiamat itu rusak, kata bahasa Arab jelas sekali mengatakan tidak rusak, tetapi bangkit (berdiri sendiri).
Umpama sifat 20 diteliti, Kiamat itu sifatnya Allah (Qiyamuh Binafsihi); berdiri sendiri, jadi bukan rusak atau hancur, dan kitab-kitab Bybel, Al-Qur’an dan kitab suci lain-lainnya tidak pernah mengatakan dunia itu hancur, semua itu tetap baik-baik saja atau lestari. Apa sebab masyarakat umum mengatakan Kiamat itu hancurnya dunia?. Katanya diwaktu hidup mengerjakan shalat lima waktu mempunyai tanda dikeningnya langsung masuk Surga, berkumpul dengan leluhurnya. Dan jahat (Kafir, kufur) disiksa, benar di Qur’an menerangkan; Kiamat bersamaan dengan huru hara yang mengerikan, tetapi sampai sekarang walaupun berjuta-juta tahun tidak terbukti. Qur’an mengatakan Kiamat itu datangnya tiba-tiba (tersentak), dan yang melihat Allah sendiri. Apa para hamba-Nya bisa mengetahui (melihat), itu pertanyaan yang sehat berdasarkan pikiran yang jernih, mencari yang sangat sulit tentang Kiamat harus berlandaskan kita suci Al-Qur’an Nul Qarim, Bybel dan Hadist yang Shahih. Dibawah ada contoh bersangkutan tentang Kiamat;
1. Si A umurnya lebih dari 50 tahun bercerita dengan Si B; nanti dunia akan Kiamat, hancur dengan isi-isinya, datang seketika, tentang ini tidak ada yang mengetahui, hanya Allah sendiri.
2. Si B percaya dan yakin dengan kata-kata Si A tadi, umur si A mencapai 100 tahun mati, jadi tidak mengalami dunia hancur.
3. Si B masih hidup, tetap mengoreksi datangnya Kiamat tadi, tentang Si A. Si B lagi-lagi cerita tentang Kiamat kepada anak-anaknya si C, lalu menceritakan dengan anaknya lagi. Jadi itu semua cerita bohong (Tahayul). Cerita Kiamat sehingga turun temurun, hingga sekarang, dunia tetap segar bugar, jadi Kiamat hancur itu semua tidak terbukti.

Menjawab keterangan Kiamat rusak, diantara dua itu tidak ada, lalu sebaliknya, Kiamat itu berdiri, kalau rusak akan tetap hancur, ada pertanyaan; apa dunia itu tidak rusak?, jawabnya; kekuasaan Allah itu bukan untuk merusak dunia, kalau hanya merusak dunia itu mudah, lebih mudah dari memijit buah ranti, karena Allah itu yang Maha Kuasa, yang diciptakan itu semua milik-Nya.
Dibawah ini ada ayat-ayat suci yang berhubungan dengan Kiamat;
Qur’an surat Az-Zukhruf : 66 ;


”Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.”

Qur’an surat Al-Baqarah : 28 ;


“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”

Qur’an surat Luqman : 28 ;


“Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”

Qur’an surat Yaasiin : 33 ;


“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.”

Ayat no.4 tersebut diatas tidak terdapat kata-kata rusak, apalagi rusaknya dunia; sebenarnya isi Al-Qur’an penuh dengan teka teki yang sangat unik, yang harus dibuka jikalau mengambil arti yang sebenarnya.
Dalam Qur’an surat Al-Israa : 89 ;


“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya)”

Arti ayat-ayat yang diatas, ayat No.1 diterangkan; datangnya Kiamat tiba-tiba (tersentak), dan manusia tidak sadar (tidak merasakan), umpama Kiamat itu rusak pasti manusia bisa merasakan karena semua menyaksikan. Mengetahui itu berarti manusia merasakan (ingat). Dan ayat No.2 menerangkan; bahwa manusia dibangunkan (di Kiamatkan) dengan Allah atau dihidupkan. Sesudah menjalani hidup didunia, lalau di matikan kembali, seperti dilahirkan (menjelam). Ayat No.3 membuktikan yang sangat jelas; Allah membangkitkan dari kubur (menghidupkan lagi) ke dunia memakai jasmani, dilahirkan menjadi bayi dari rahim manusia. ayat No.4 menerangkan tentang Kiamat; Allah memberi peringatan, Kiamat itu seperti benih (biji-bijian) yang tumbuh sendiri ditanah; artinya benih itu tumbuh menjadi buah, buah ditanam menjadi benih, itu terus menerus, anak beranak. Sulitnya tentang tumbuh, yang pasti melalui proses, keluar dari dalam buah (Qiyamuh Binafsihi), jelasnya Kiamat.
Sebelum keterangan-keterangan yang menerangkan Kiamat itu seperti apa?. Lihat dulu ayat-ayat suci Al-Qur’an surat Al-Hajj : 7;


“dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur”

Qur’an surat Al-Ahzab : 63 ;


“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya”

Qur’an surat Al-Kahfi : 48 ;

“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian”

Qur’an surat Yunus : 44 ;


“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim (menganiaya) kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim (menyiksa) kepada diri mereka sendiri”

Qur’an surat An-Naazi’aat : 25 ;


“Maka Allah mengazab (menyiksa)nya dengan azab (siksa) di akhirat dan azab (siksa) di dunia.


Qur’an surat Ali-Imran : 108 ;


“Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya (menyiksa) hamba-hamba-Nya”

Qur’an surat An-Nissaa : 132 – 133 ;


132. “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”
133. “Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian”
Rahasia ayat-ayat suci diatas diterangkan dibawah; Kiamat itu sebenarnya terjadi setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik, sewaktu-waktu bersamaan. Keterangannya; lahir bayi kedunia bersamaan harinya walaupun tempatnya dimana-mana, di Indonesia ataupun di luar negeri dan lain-lain. Menurut orang, Qur’an surat Yunus : 44, tersebut diatas; hancurnya bumi (dunia) ternyata omong kosong, umpama dunia hancur, Allah menyia-nyiakan ciptaannya. Allah tidak pernah menyia-nyiakan umatnya, tetapi manusia saling siksa menyiksa, Bom mengebom (hancur menghancurkan). Dan Qur’an surat An-Naazi’aat : 25, diatas tujuannya; lahir gantinya mati, hilang itu tidak melihat barangnya, tetapi barangnya tetap ada, kalau lahir terus menerus didunia pasti padat isi manusia dan hewan, kalau banyak yang mati lama-lama dunia kosong, sebenarnya dunia sudah diukur, tetap tidak bertambah dan berkurang, umpama air menurut ukuran para ahli 280 miliar ton x 1 kubik (1000 liter), ukuran tadi setiap hari berkurang dilaut, menjadi uap terbang keatas menjadi air, air jatuh kebawah, begitu selamanya, hanya pindah tempat.
Didunia sedari zaman dahulu sampai sekarang tempat kematian, bala, pembunuhan, perang, tetap dimana-mana. Bayi tetap lahir (Kiamat), jadi jumlah manusia semakin padat, tetapi lain waktu banyak yang mati akibat perang atau Tsunami (gelombang air laut naik kedarat). Qur’an surat Ali-Imran : 108 diatas mengatakan; Allah itu tidak akan menyia-nyiakan umatnya, tetapi menjaganya. Qur’an surat An-Nisaa : 132 – 133 diatas menyatakan; sudah cukup Allah menjaganya, jika Allah menghendaki kamu semua dimusnahkan, diganti dengan umat yang lain.
Kalau ada orang mengatakan besok dunia hancur, itu sebenarnya tidak dikehendaki Allah, umpama dikehendaki sekejab mata pasti musnah, itu namanya sia-sia, oleh karena Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang (Rahman Rahim).

Membahas tentang Kiamat itu rusak.
Karena Dat itu meliputi seluruh yang ada (Q.s Hamim As-Sajdah : 54), lalu Hakikat Aku dan Kamu satu (At’tauhid), sama-sama memiliki Dat (Dat, Sifat, Asma, Afhngal), itu satu. Karena meliputi semua ciptaannya, kalau Kiamat itu hancur lalu kemana perginya Dat (Allah) yang mempunyai sifat 20. yang menjaga alam lalu sembunyi dimana?, sangat membingungkan. Sebenarnya Hakikatnya Dat melestarikan ciptaannya. Kalau Kiamat itu rusak tidak akan terjadi, karena Allah tetap adanya, Dat itu melestarikan umatnya dan alam raya ini. Itu Allah mengatakan di Al-Qur’an surat Al-Jaatsiyah : 3 ;


“Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman”

Jadi Allah menciptakan langit dan bumi dan alam raya tetap tidak diganggu, tetap dijaga, dilestarikan, tidak akan dirusak, karena itu menjadi saksi bahwa Allah itu ada.
Seketika ada orang bertanya agak maju sedikit, apa pekerjaan Allah sesudah menciptakan alam raya dan seisinya?. Pertanyaan itu membuktikan bahwa Kiamat hancur itu tidak ada, Allah Maha Mengetahui (wikan-jawa).
Jadi jelas di Qur’an surat Yaasiin : 82 ;


“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah (Qun Fayaqun)”

Pelajaran (buku) Ronggo Warsito mengatakan; Qun artinya perkataan Allah, berkata sekali untuk selamanya (abadi), pelajaran Kitab sifat 20 yaitu nama yang benar. Fayaqun artinya terjadi jagat raya seisinya untuk selamanya.
Qur’an surat Yaasiin : 82 diatas artinya menguasai segalanya yang ada, semua tidak ada yang terlewatkan dengan kata Allah (Qun Fayaqun). Umpama matinya manusia karena kehendak Allah, jadi pasti sama dengan bayi lahir dari kandungan ibu. Jadi yang menjadi imbalan mati karena Kodrat. Karena yang dibicarakan tentang hidup, jadi kalau ada bayi lahir selamat, itu tanda bahwa bayi lahir tadi mendapat Sabda Allah, karena Qun Fayaqun; terjadi, terjadi hiduplah kamu, seketika bayi itu lahir dan hidup, lalu timbul pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran Ronggo Warsito (buku Hidayat Jati); apa sebabnya Allah itu mengatakan Qun Fayaqun terus menerus?, menurut Ronggo Warsito yaitu :
Perkataan Qun = Dat Suci
Dat Suci = Nama suci (tidak pernah berubah)
Fayaqun = Terjadi alam raya seisinya seketika selamanya.

Nama suci artinya Allah itu ada, adanya Allah memiliki sifat 20. sifat 20 diciptakan beserta sifat-sifatnya, jadi yang mendapat kata-kata itu orang yang mempunyai sifat 20 tadi, artinya kata-kata Allah kekuasaan Allah sendiri, jadi kekuasaan itu dimiliki sendiri, jadi Dat suci itu memiliki sifat 20 + 1 kekuasaan (wenang-jawa) menciptakan.
Karena kuasa menciptakan, maka apa saja yang tidak disertai kekuasaan (wenang-jawa) tidak terjadi (ujud), sebab tidak memiliki kekuatan Dat (pakarti-jawa) sifat 20.
Jadi Kiasan Ronggo Warsito tentang Qun Fayaqun itu adanya ciptaan yang nyata (ujud) jagat raya tetap tidak akan rusak dan hancur, dan tujuan ayat suci Al-Qur’an surat Yaasiin : 82 diatas, hanya bagi yang dikehendaki langsung ada.
Lahir dengan selamat sebenarnya menerima kata-kata Allah, jadilah kamu seketika jadi. Dan yang lahir baru dan badan baru itu tidak ingat, sewaktu manusia melewati jalan tidak ingat itu, sebenarnya melewati alam yang tidak bisa dijangkau (tankeno kinoyo ngopo-jawa), karena tidak merasakan apa-apa (Ma’rifat) tidak laki, tidak perempuan, tidak zaman, tidak tempat, tidak jauh atau dekat. Itu artinya rahasia sastra jendra dan disebut makhluk yang bisa mengetahui, karena penjelmaan jiwa itu ada 2 unsur :
1. Kalau bisa mengamalkan perjalanan, Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun (keterima amalannya dengan Allah/mulih mula niro-jawa).
2. Kalau tidak sama sekali mengamalkan, sama berulang kali dilahirkan kedunia memakai badan jasmani.

Siapa saja yang tidak mengerjakan sewaktu didunia, pasti di Kiamatkan lagi, dan tujuan-tujuan itu yang dimaksud Islam. Jiwa yang suci bisa mengalami seperti diwaktu lahir.
Keterangan ayat Qur’an Ali-Imran : 102 ;

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam (At’tauhid).”

Pemeberitahuan; jika mati dalam keadaan Islam, artinya mati tidak merasakan apa-apa, orang yang begitulah yang bisa melewati alam kuburnya tidak merasakan apa-apa sama seperti tidur tidak mengalami mimpi. Walaupun ada rasanya tenang dan tentram tidak merasakan yang tidak enak.
Ukuran setiap hari kalau tidak berbuat salah, walaupun terdakwa (didakwa) pikiran pasti tidak was-was, tidak gentar, tenang dan tidak berdebar-debar. Roh yang yang bisa menyatu: Innalillahi itu kalau sudah datangnya hari Kiamat (lahir lagi) tidak ikut dikiamatkan lagi seperti ayat Qur’an surat Az-Zumar : 68 ;


“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri (bangkit) menunggu (putusannya masing-masing)”

Ayat diatas maksudnya Roh-roh (jiwa) yang sudah menjadi ijin Allah menghadap kepada-Nya dan menyatu dengan Dat (Allah) atau Islam, mereka tidak ikut pingsan atau ikut bangkit dari Kiamat, yaitu jalannya menuju asalnya ((Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun). Jadi jelas perkataan Allah tujuannya Ketuhanan (ke Allah-an / Kasunyatan-jawa). Sudah tercatat pada Qur’an surat Al-Kahfi : 48 , seperti tersebut diatas, catatan lewat seperti keadaan Roh yang mengahadap Allah?, jawabnya; Qur’an surat Al-An’aam : 94 ;

“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa'at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan (berhala) di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah)”

Begitulah perjalanan Islam yang sebenarnya, artinya ayat-ayat itu kalau diteliti yang benar, pulang Roh kepada Allah sama dengan kosong (suwung-jawa / keadaan Tankeno Kinoyo Ngopo –jawa).
Tujuan semua pengalaman Hakikat, menerima wahyu, melihat gaib, melihat saudara sendiri (bayangan putih) sudah dianggap Allah, karena disembah bisa memberi pertolongan, itu bisa menjadi berhala bagi Allah. jadi Roh yang dikehendaki Allah tidak di Kiamatkan (dibangkitkan) lagi, itu adalah Roh yang bersih tidak ada sangkutan apa-apa (tidak ada keinginan/kosong).
Aslama, Islamu, Muslimuna, itu sudah jelas yang sebenarnya, penyembah yang benar itu sebenarnya kosong bagi keinginan (tidak ada keinginan apa-apa), tidak ada pikiran apa-apa.
Jadi keterangan tentang Kiamat itu menurut ucapan Nabi Muhammad SAW dan dalil A-Qur’an Nul Qarim yang terdapat pada Hadist Bukhari : 12 diatas; sama-sama meneruskan perjalanan Roh yang belum tercapai tujuannya. Dan perjalanan bermacam perjalanan itu hanya sekedar meneruskan cita-cita (keinginan) terdahulu (tabet-jawa). Umpama begitu manusia itu selalu dilahirkan kedunia, contoh; anak si A ada tujuh jumlahnya, itu perjalanannya berbeda-beda ada yang menjadi pegawai, tentara, durjana, saudagar, wts dan lain-lain, itu semua karena tempatnya (jasmaninya), itu artinya; si A itu seorang gagah perkasa, kaya dam cerdas, singkatnya hidupnya mewah, lalu meninggal, tanggung jawab Roh memilih tidak mati karena sayang meninggalkan harta bendanya didunia, lalu dialam kubur si A memandang (menerima siksa kubur), karena masih merasa masih meninggalkan hartanya. Setelah waktunya Roh di Kiamatkan (dibangkitkan) kedunia lagi, tidak bisa lagi seperti dahulu kala, karena jasmaninya lain, ujud bayi lahir namanya si C dan lain-lain yang menjadi tempatnya keinginan dahulu (tabet-jawa).
Pengalaman orang yang matinya tidak enak (mulangsarak-jawa) sebagai orang jahat itu;
Qur’an surat Al-Mu’minun : 99-100 ;


99. “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)”
100. “agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan”

Menurut dalil Al-Qur’an, Kiamat itu sama tumbuhnya benih, dan menurut perkataan Nabi Muhammad SAW; orang perempuan melahirkan majikannya (pangkat, luhur, budi), atau ada anak gembala (orang rendah) bisa menaiki Tahta kerajaan, artinya si perempuan menumbuhkan benih yang luhur (wanita yang melahirkan anak yang mempunyai jiwa yang mulia), gaibnya ayat suci dan Hadist terdapat pada perempuan (wanita). Jadi adanya wanita, menyebabkan bergilirnya cerita (perjalanan). Benih yang luhur (mulia) tidak memiliki bangsa, pangkat, rendahan, baik dan buruk hanya terdapat pada wanita. Siapa saja yang menjadi wanita, bisa menjadi manusia. jadi ada kiasan lahir berkali-kali itu maksudnya; lahir meneruskan bekas-bekas dahulu (tabet-jawa) bisa menempati tempat yang baru.


*******